Kenali Gejala dan Penyebab Pengapuran Tulang Pinggul 

by. Admin
31 January 2025
Kenali Gejala dan Penyebab Pengapuran Tulang Pinggul 

Pengapuran tulang pinggul dikenal juga sebagai osteoartritis pinggul. Kondisi degeneratif yang sering dialami oleh orang berusia lanjut. Pengapuran ini terjadi ketika lapisan pelindung kartilago pada sendi pinggul mulai menipis dan mengalami kerusakan. Akibatnya, tulang-tulang di sekitar sendi akan saling bergesekan dan menyebabkan rasa sakit, kekakuan, dan pembengkakan. Pengapuran tulang pinggul ini bisa mengganggu mobilitas dan kualitas hidup seseorang. Sehingga, penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah pengapuran yang lebih lanjut.

Gejala pengapuran tulang pinggul sering tidak langsung bisa terasa. Oleh karena itu, banyak orang yang cenderung mengabaikan rasa sakit ringan yang muncul. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi ini bisa memburuk dan menyebabkan ketidaknyamanan lebih serius. Sehingga, penting untuk mengenali gejala pengapuran pinggul sejak dini dan memahami penyebab dari pengapuran. Supaya, bisa melakukan pencegahan atau pengobatan yang tepat.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai gejala, penyebab, dan langkah-langkah pengobatan yang bisa membantu penderita dalam mengelola kondisi ini. Juga untuk menjaga kesehatan tulang pinggul.

Gejala Pengapuran Tulang Pinggul

Gejala pengapuran tulang pinggul sering muncul secara bertahap. Adapun gejala yang muncul juga bisa bervariasi antara individu satu dengan yang lainnya. Salah satu gejala utama yang muncul adalah nyeri pada sendi pinggul. Nyeri bisa terasa lebih parah saat melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan, berlari, atau naik turun tangga. Rasa nyeri ini sering muncul setelah beraktivitas atau bahkan setelah beristirahat lama, dan bisa menyebar ke bagian lain. Di antaranya seperti paha atau lutut. Rasa sakit yang dirasakan biasanya disertai kekakuan pada sendi, yang membatasi gerakan tubuh, seperti kesulitan untuk membungkuk, berjongkok, atau berdiri lama. Gejala ini tentu bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan ketidaknyamanan yang semakin meningkat seiring waktu. Pada beberapa kasus, penderita juga bisa mendengar suara krek atau klik saat menggerakkan sendi pinggul. Hal ini disebabkan oleh gesekan antar tulang yang tidak lagi dilapisi dengan kartilago yang sehat. Sehingga suara tersebut menjadi tanda kerusakan lebih lanjut.

Selain itu, pengapuran tulang pinggul juga bisa menyebabkan pembengkakan pada area sendi yang terpengaruh. Pembengkakan ini muncul sebagai akibat dari peradangan yang terjadi saat kartilago dan jaringan sekitarnya mulai rusak. Seiring berkembangnya kondisi ini, mobilitas dan fungsi sendi pinggul akan semakin terbatas. Penurunan kemampuan untuk bergerak dengan bebas bisa membuat aktivitas sederhana. Misalnya seperti berjalan atau naik tangga, menjadi lebih sulit dan menyakitkan. Jika tidak ditangani dengan baik, pengapuran tulang pinggul bisa mengurangi kualitas hidup dan menyebabkan ketergantungan pada orang lain untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Penyebab Pengapuran Tulang Pinggul

Pengapuran tulang pinggul atau osteoartritis pinggul, bisa disebabkan berbagai faktor yang memengaruhi kesehatan sendi. Salah satu penyebab utama adalah proses penuaan. Seiring bertambahnya usia, kartilago yang melapisi sendi mulai menipis dan kehilangan elastisitasnya. Hal ini menyebabkan tulang saling bergesekan tanpa pelindung yang cukup. Akhirnya menyebabkan rasa sakit dan kekakuan. Pada umumnya, kondisi ini mulai terasa pada usia di atas 40 tahun dan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Terutama jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat.

Genetik juga berperan dalam pengapuran tulang pinggul, di mana seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan osteoartritis lebih rentan mengalaminya. Selain faktor usia dan genetika, cedera atau trauma pada sendi pinggul juga bisa meningkatkan risiko terjadinya pengapuran. Cedera yang terjadi di masa lalu, seperti patah tulang pinggul atau dislokasi.

Diagnosa Pengapuran Tulang Pinggul

Mendiagnosis pengapuran tulang pinggul, dokter biasanya melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan tes medis. Langkah pertama adalah wawancara medis untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien. Termasuk gejala yang dirasakan, durasi rasa sakit, dan aktivitas yang mungkin memperburuk kondisi. Dokter juga akan menanyakan tentang riwayat cedera atau masalah kesehatan lain yang dapat mempengaruhi sendi pinggul. Setelah itu, dokter melakukan pemeriksaan fisik, di mana pasien diminta untuk menggerakkan pinggul dalam berbagai posisi untuk mengidentifikasi tingkat kekakuan atau nyeri yang terjadi. Pemeriksaan ini membantu dokter menilai sejauh mana pergerakan sendi pinggul terhambat oleh pengapuran.

Selain pemeriksaan fisik, dokter bisa merekomendasikan pencitraan medis untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi sendi pinggul. Rontgen (X-ray) adalah tes yang paling umum digunakan untuk mendiagnosis pengapuran tulang pinggul. Melalui rontgen, dokter bisa melihat adanya perubahan pada struktur tulang, seperti penipisan kartilago, pembentukan tulang taji (osteofit), atau perubahan bentuk sendi yang mengindikasikan kerusakan. Dalam beberapa kasus, dokter juga bisa menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk melihat kerusakan lebih mendalam pada jaringan lunak sekitar sendi, seperti ligamen dan kartilago. Tes ini lebih sensitif dalam mendeteksi kerusakan awal yang mungkin tidak terlihat pada rontgen. Dengan menggabungkan hasil wawancara, pemeriksaan fisik, dan pencitraan medis, dokter dapat membuat diagnosis yang tepat dan menentukan langkah pengobatan yang sesuai untuk pengapuran tulang pinggul.

Pengobatan Pengapuran Pinggul

Pengobatan dan pengelolaan pengapuran tulang pinggul bertujuan untuk mengurangi rasa sakit. Juga meningkatkan mobilitas sendi, dan memperlambat progresi kerusakan sendi. Pendekatan pengobatan bisa berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan usia pasien. Pilihan pengobatan yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan disarankan oleh dokter spesialis ortopedi.

Beberapa pilihan pengobatan yang umumnya direkomendasikan untuk mengelola pengapuran tulang pinggul sebagai berikut!

1. Obat-obatan dan Terapi Medis

Pengobatan pertama yang sering dianjurkan untuk mengurangi nyeri akibat pengapuran tulang pinggul adalah penggunaan obat-obatan anti-inflamasi non-steroid (NSAID). Misalnya seperti ibuprofen atau naproxen. Obat-obatan ini bisa membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit pada sendi. Selain itu, analgesik atau obat pereda nyeri juga bisa digunakan untuk memberikan kenyamanan bagi pasien. Jika rasa sakitnya lebih parah, dokter bisa meresepkan obat penghilang nyeri lebih kuat atau terapi injeksi kortikosteroid ke dalam sendi untuk mengurangi peradangan. Penggunaan obat-obatan juga harus selalu dikonsultasikan dengan dokter untuk menghindari efek samping jangka panjang.

2. Terapi Fisik dan Latihan Penguatan Sendi

Metode pengelolaan pengapuran tulang pinggul yang efektif adalah melalui terapi fisik. Terapi fisik bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas, memperkuat otot-otot sekitar sendi pinggul, dan meningkatkan rentang gerak. Latihan penguatan otot-otot pinggul dan paha sangat membantu untuk mengurangi tekanan pada sendi dan meningkatkan stabilitas. Terapis fisik akan mengajarkan teknik latihan yang sesuai untuk meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri. Dalam beberapa kasus, alat bantu seperti tongkat atau pelindung sendi juga disarankan untuk membantu pasien bergerak dengan lebih nyaman dan aman.

3. Prosedur Bedah

Jika pengapuran tulang pinggul sudah mencapai tahap yang parah dan metode non-bedah tidak lagi efektif. Maka, penggantian sendi pinggul atau artroplasti pinggul bisa dipertimbangkan. Prosedur ini melibatkan penggantian bagian sendi pinggul yang rusak dengan prostesis buatan yang terbuat dari logam, plastik, atau keramik. Penggantian sendi pinggul bisa memberikan pengurangan nyeri yang signifikan dan pemulihan mobilitas sendi yang lebih baik. Namun, prosedur ini biasanya dilakukan hanya jika kualitas hidup pasien terganggu dan setelah evaluasi medis yang cermat. Pasien yang menjalani operasi ini umumnya membutuhkan waktu pemulihan dan rehabilitasi untuk kembali ke aktivitas normal.

Berkonsultasi dengan Dokter

Jika Anda merasa khawatir dengan gejala pengapuran tulang pinggul. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis kami di Surabaya Spine Clinic. Kami siap memberikan diagnosa dan solusi terbaik untuk kesehatan tulang pinggul Anda, konsultasi dengan atur jadwal di sini.

Read other articles & publications:

Pemeriksaan MRI Untuk Menemukan Penyebab Nyeri Punggung

Learn More

Mengatasi Sakit Punggung Habis Olahraga

Learn More

Peran Dokter Saraf Tulang Belakang Yang Perlu Kamu Tahu

Learn More