Minimally Invasive Spine Surgery - Klinik Saraf Kejepit Tulang Belakang Siloam Hospitals - Surabaya Spine Clinic - Klinik Nyeri Leher, Nyeri Punggung dan Keluhan Tulang Belakang Surabaya

Minimally Invasive Spine Surgery

Surabaya Spine Clinic

Saat ini tercatat bahwa 80% populasi dunia pernah mengalami nyeri pinggang (low back pain), ini adalah penyakit neurologis kedua paling umum setelah sakit kepala. Dan 20% dari populasi ini biasanya membutuhkan penanganan yang serius.

Nyeri pinggang juga penyakit dengan pembedahan ketiga terbesar dan penyebab disabilitas tertinggi. Karenanya, inovasi pembedahan dengan resiko terkecil dan tingkat keberhasilan yang lebih baik menjadi krusial. Salah satu inovasi dalam penanganan kasus seperti ini adalah dengan minimally invasive neurosurgery. Di Indonesia, hal ini masih langka dilakukan.

Prosedur Minimally Invasive adalah prosedur pembedahan yang dilakukan dengan cara seminimal mungkin memasuki tubuh melalui rongga, kulit atau pembukaan tubuh dengan kerusakan sekecil mungkin. Sehingga dampak pembedahan juga dapat diminimalkan. Surabaya Spine Clinic merupakan pusat unggulan Siloam Hospitals Surabaya yang memberikan layanan pengobatan untuk keluhan saraf tulang belakang, seperti kelainan bentuk tulang belakang/ deformitas, infeksi, tumor dan masalah degeneratif. Pendekatan yang diutamakan adalah minimal invasif spine surgery ( MISS) atau seminimal mungkin masuk ke dalam tubuh pasien. Metode MISS ini terdiri dari beberapa teknik seperti berbasis endoscopy, microscopy dan tubular. Penggunannya dapat dilakukan secara terpisah atau kombinasi (hybrid). Yang perlu diketahui pasien adalah setiap metode memiliki keunggulan dan kekurangan, harus dikerjakan sesuai indikasi. Tidak ada satu metode yang cocok untuk semua kasus. Sebagai tenaga medis harus berahati-hati dalam memberikan diagnosa yang akan menentukan metode yang hendak dipakai.

Dalam diskusi terungkap bahwa tenaga ahli medis di Surabaya sudah membuktikan kemampuan aplikasinya. Misalnya dalam pembedahan tulang belakang. Dr. Eko Agus Subagio, SpBS, mengaplikasikan prosedur microscopic decompression untuk bisa mengurai kelainan–kelainan di tulang belakang.

“Prosedur ini sangat aman dilakukan dan memberikan hasil yang lebih baik bila dilakukan sesuai indikasi,” ungkap dr Eko Agus Subagio, SpBS.

Pendekatan Minimally Invasive Spine Surgery dalam penanganan nyeri pinggang (low back pain) telah menjadi suatu terobosan yang signifikan dalam dunia medis, menjanjikan penanganan yang lebih efisien dan minim dampak bagi pasien. Dengan fokus pada teknik seperti Minimal Invasive Spine Surgery (MISS) yang melibatkan prosedur berbasis endoscopy, microscopy, dan tubular, inovasi ini menjadi solusi yang diharapkan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan serta mengurangi risiko komplikasi. Surabaya Spine Clinic, sebagai pusat unggulan di Siloam Hospitals Surabaya, telah memimpin dalam menerapkan pendekatan minimal invasif, khususnya dengan prosedur 'mikroscopic decompression' yang diterapkan oleh Dr. Eko Agus Subagio, SpBS.

Latar Belakang Nyeri Pinggang sebagai Penyakit Neurologis Umum

Nyeri pinggang telah menjadi salah satu tantangan utama dalam bidang kesehatan global. Menurut data terkini, sekitar 80% populasi dunia pernah mengalami nyeri pinggang, menjadikannya penyakit neurologis kedua paling umum setelah sakit kepala. Dengan dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup dan produktivitas, nyeri pinggang juga menjadi penyebab disabilitas tertinggi. Dalam konteks ini, penanganan yang tepat dan inovatif menjadi krusial untuk mengurangi beban penyakit ini.

Minimally Invasive Spine Surgery sebagai Solusi Inovatif

Minimally Invasive Spine Surgery (MISS) adalah suatu pendekatan pembedahan yang meminimalkan invasi ke dalam tubuh pasien. Dengan cara ini, kerusakan pada jaringan sekitar dapat diminimalkan, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko infeksi, perdarahan, dan pemulihan pasca operasi yang lebih cepat. Teknologi MIN dalam penanganan masalah saraf tulang belakang, seperti nyeri pinggang, telah menjadi pilihan utama di berbagai negara maju.

Pentingnya Penerapan Minimally Invasive Spine Surgery (MISS)

Penerapan teknik Minimal Invasive Spine Surgery (MISS) menjadi langkah penting dalam mengatasi masalah nyeri pinggang. MISS melibatkan berbagai teknik, termasuk berbasis endoscopy, microscopy, dan tubular, yang memungkinkan dokter untuk melakukan prosedur dengan hanya membuat sayatan kecil. Hal ini sangat berbeda dengan pembedahan konvensional yang memerlukan sayatan yang lebih besar, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi dan waktu pemulihan.

Surabaya Spine Clinic: Pusat Unggulan di Siloam Hospitals Surabaya

Surabaya Spine Clinic, sebagai pusat unggulan di Siloam Hospitals Surabaya, telah menjadi pionir dalam menerapkan teknologi MISS KOMPLID, terutama dalam penanganan keluhan saraf tulang belakang. Fokus utama klinik ini adalah pada kelainan bentuk tulang belakang, deformitas, infeksi, tumor, dan masalah degeneratif. Salah satu keunggulan utama yang ditekankan adalah pendekatan Minimal Invasive Spine Surgery (MISS) atau pembedahan seminimal mungkin masuk ke dalam tubuh pasien.

Teknik MISS KOMPLID di Surabaya Spine Clinic: Endoscopy, Microscopy, dan Tubular

Penerapan teknik MISS di Surabaya Spine Clinic melibatkan berbagai metode, seperti berbasis endoscopy, microscopy, dan tubular. Penggunaan teknologi endoscopy memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam tubuh pasien dengan bantuan kamera yang dimasukkan melalui sayatan kecil. Microscopy, di sisi lain, menggunakan mikroskop khusus untuk memperbesar area yang dioperasi, memungkinkan presisi yang lebih tinggi. Teknologi tubular juga diterapkan, memungkinkan dokter untuk melakukan prosedur melalui tabung kecil dengan sayatan minimal.

Prosedur Microscopic Decompression oleh Dr. Eko Agus Subagio, SpBS

Dr. Eko Agus Subagio, SpBS, merupakan salah satu tenaga medis di Surabaya Spine Clinic yang telah berhasil mengaplikasikan prosedur microscopic decompression lebih dari 1000 operasi selama lebih dari 10 tahun terakhir. Prosedur ini dirancang untuk mengurai kelainan-kelainan di tulang belakang dengan cara yang aman dan efisien. Dr. Eko Agus Subagio menekankan bahwa prosedur ini memberikan hasil yang lebih baik ketika dilakukan sesuai dengan indikasi yang tepat.

Keunggulan dan Keterbatasan Metode MISS

Penting untuk dicatat bahwa setiap metode dalam Minimal Invasive Spine Surgery (MISS) memiliki keunggulan dan keterbatasan masing-masing. Pendekatan berbasis endoscopy, misalnya, dapat memberikan visualisasi yang baik, tetapi mungkin memiliki batasan dalam hal akses ke area yang lebih dalam. Microscopy, sementara itu, dapat memberikan presisi tinggi, namun mungkin membutuhkan sayatan yang lebih besar. Penggunaan teknologi tubular dapat menjadi solusi kombinasi untuk memanfaatkan keunggulan kedua metode tersebut.

Pentingnya Diagnosa yang Akurat dan Personalisasi Perawatan

Dalam konteks penanganan nyeri pinggang dengan teknik MISS, peran diagnosa yang akurat sangat penting. Setiap pasien memiliki kondisi yang unik, dan oleh karena itu, perawatan harus dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Tidak ada satu metode yang cocok untuk semua kasus. Oleh karena itu, tenaga medis harus berhati-hati dalam memberikan diagnosa dan menentukan metode yang paling sesuai dengan kondisi pasien.

Keterlibatan Tenaga Medis dan Peningkatan Kemampuan Aplikasi Teknologi MISS

Dalam diskusi yang lebih luas, keterlibatan tenaga medis, khususnya di Surabaya, telah membuktikan kemampuan aplikasi teknologi MISS. Kolaborasi antara pusat kesehatan, tenaga medis, dan fasilitas pelayanan kesehatan menjadi kunci dalam meningkat

Read other articles & publications:
Layanan Kesehatan:

Metode Microdecompresi

Learn More

Metode Endoscopic

Learn More

Dokter Syaraf Kejepit Di Surabaya

Learn More