Fakta dan Mitos Tukang Urut Saraf Kejepit Dapat Menyembuhkan

by. Admin
23 September 2025
Fakta dan Mitos Tukang Urut Saraf Kejepit Dapat Menyembuhkan

surabayaspineclinic.com - Kalau kamu perhatikan, hampir di setiap daerah pasti ada tukang urut yang dipercaya bisa mengatasi masalah pegal, salah urat, bahkan sampai saraf kejepit. Banyak orang merasa lebih lega setelah pijat, lalu menyimpulkan kalau urut adalah solusi utama. Padahal, kondisi saraf kejepit nggak sesederhana itu.

Saraf kejepit terjadi ketika saraf tertekan jaringan di sekitarnya, bisa otot, tulang, atau bantalan sendi. Tekanan inilah yang bikin rasa nyeri, kesemutan, bahkan kelemahan otot. Nah, pijatan memang bisa bikin otot lebih rileks, tapi apakah itu berarti masalah saraf kejepit langsung selesai? Belum tentu.

Bagaimana Cara Kerja Pijatan Tradisional

Orang sering bilang kalau setelah diurut, tubuh jadi enteng dan nyeri berkurang. Itu wajar karena pijatan melancarkan sirkulasi darah dan melemaskan otot yang kaku. Efek ini bikin tekanan ke saraf agak berkurang, sehingga rasa sakit mereda.

Tapi perlu kamu pahami, manfaat ini sifatnya sementara. Kalau penyebab utamanya adalah bantalan tulang yang menonjol (HNP), urut nggak akan menyelesaikan masalah dari akarnya. Bahkan, kalau pijatan dilakukan terlalu keras, kondisi bisa makin parah. Jadi, meskipun tukang urut saraf kejepit memberi efek nyaman, itu belum tentu sama dengan penyembuhan.

Apa Kata Medis Tentang Urut Untuk Saraf Kejepit

Dokter biasanya nggak langsung menyarankan operasi. Ada banyak terapi konservatif yang bisa dilakukan, mulai dari fisioterapi, latihan postur, obat pereda nyeri, sampai perubahan gaya hidup. Operasi jadi pilihan terakhir kalau saraf kejepit sudah parah banget dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Lalu, bagaimana posisi tukang urut dalam hal ini? Urut bisa dianggap terapi pendukung, bukan pengobatan utama. Kalau dilakukan hati-hati, pijat memang bisa membantu mengurangi tegang otot. Tapi kalau tanpa ilmu anatomi tubuh yang jelas, risiko cedera justru meningkat. Jadi, tetap penting untuk konsultasi dulu ke dokter sebelum kamu memutuskan ke tukang urut.

Mitos dan Fakta Seputar Tukang Urut Saraf Kejepit

Masyarakat sering bingung membedakan mana mitos, mana fakta ketika bicara soal saraf kejepit. Apalagi ada banyak cerita dari tetangga atau keluarga yang bilang “cuma diurut sekali langsung sembuh.” Padahal kenyataannya nggak sesederhana itu. Supaya lebih jelas, mari kita bedah satu per satu mitos dan fakta yang sering beredar.

Mitos Urut Bisa Mengembalikan Saraf yang Geser

Banyak orang percaya kalau saraf bisa “geser” lalu dikembalikan dengan urut. Padahal, dalam dunia medis, saraf itu sebenarnya bukan benda yang bisa digeser-geser manual. Saraf hanya bisa tertekan oleh otot yang kaku, tulang yang menonjol, atau bantalan sendi yang bergeser. Jadi, istilah “saraf geser” lebih ke istilah awam yang sudah turun-temurun.

Kalau kamu membayangkan saraf bisa dipijat sampai balik ke posisi semula, itu jelas keliru. Pijatan memang bisa bikin otot longgar, tapi bukan berarti saraf kejepit langsung sembuh.

Fakta Urut Bisa Membantu Relaksasi

Meski nggak bisa menggeser saraf, pijatan punya manfaat nyata: membuat otot yang kaku jadi lebih rileks. Ketika otot lemas, tekanan ke saraf berkurang, dan rasa nyeri bisa menurun. Itulah kenapa banyak orang merasa lebih enakan setelah ke tukang urut saraf kejepit.

Namun, efek ini sifatnya sementara. Begitu aktivitas berat atau postur buruk terulang, gejala bisa kambuh lagi. Jadi pijatan lebih cocok dianggap sebagai terapi pendukung, bukan pengobatan utama.

Mitos Semua Tukang Urut Bisa Mengobati Saraf Kejepit

Anggapan ini juga sering menyesatkan. Nggak semua tukang urut punya pemahaman tentang anatomi tubuh. Banyak yang hanya mengandalkan pengalaman tanpa dasar medis. Kalau kebetulan urutannya benar, gejala bisa reda. Tapi kalau tekniknya salah, resikonya besar: otot bisa makin tegang, bahkan saraf makin terjepit.

Artinya, memilih tukang urut nggak boleh asal. Kamu tetap perlu pertimbangan matang, apalagi kalau keluhanmu sudah berat.

Perbedaan Tukang Urut Saraf Kejepit dan Fisioterapi

Biar nggak salah kaprah, penting juga untuk tahu perbedaan tukang urut dengan fisioterapi.

Fisioterapi dilakukan oleh tenaga medis yang memang dilatih khusus. Mereka punya pemahaman tentang anatomi, fungsi otot, dan teknik terapi yang terukur. Biasanya fisioterapi mencakup latihan postur, peregangan, penggunaan alat medis, hingga edukasi gaya hidup. Tujuannya bukan sekadar menghilangkan sakit, tapi juga mencegah masalah kambuh.

Sementara itu, tukang urut saraf kejepit lebih mengandalkan teknik pijatan manual. Pijatan bisa bikin lega, tapi tanpa panduan medis yang jelas. Jadi, kalau kamu bandingkan, fisioterapi lebih aman dan berorientasi jangka panjang, sedangkan urut bisa jadi opsi tambahan untuk membuat tubuh lebih rileks.

Kapan Sebaiknya ke Dokter, Kapan Bisa Coba Urut

Nggak semua nyeri punggung atau pinggang butuh tindakan medis langsung. Ada kalanya gejala masih ringan, misalnya pegal setelah duduk terlalu lama. Dalam kondisi begitu, urut bisa jadi solusi sementara.

Tapi kalau kamu sudah mengalami:

  • Kesemutan parah yang menjalar ke kaki atau tangan,
  • Rasa kebas yang nggak hilang,
  • Otot terasa lemah,
  • Nyeri semakin berat setiap hari,

itu tanda bahaya. Kondisi seperti ini butuh pemeriksaan medis. Kalau terus ditunda dengan alasan “nanti juga sembuh kalau diurut”, kamu bisa kehilangan waktu emas untuk penanganan. Jangan sampai salah langkah hanya karena terlalu percaya mitos.

Baca Juga: Keluhan Saraf Kejepit yang Harus Kamu Pahami Sejak Awal

Cara Mencegah Saraf Kejepit Kambuh Lagi

Setelah tahu bedanya urut dan terapi medis, sekarang kita bahas pencegahan. Karena bagaimanapun, mencegah kambuh lebih gampang daripada mengobati berulang-ulang.

  • Jaga postur tubuh

Biasakan duduk tegak, jangan terlalu lama bungkuk. Kalau kerja di depan laptop, pastikan posisi layar sejajar dengan mata.

  • Batasi duduk terlalu lama

Bangun dan lakukan peregangan setiap 30 menit sekali. Gerakan kecil sudah cukup untuk melancarkan aliran darah.

  • Olahraga teratur

Pilih olahraga ringan seperti Gerakan yang fokus pada peregangan tulang belakang bisa sangat membantu.

  • Angkat beban dengan benar

Kalau harus mengangkat barang berat, tekuk lutut, bukan pinggang. Teknik salah bisa langsung memicu saraf kejepit.

  • Kontrol berat badan

Kelebihan berat badan bikin tekanan ke tulang belakang meningkat. Dengan berat badan ideal, risiko saraf kejepit berkurang drastis.

Semua langkah ini sederhana, tapi kalau konsisten dilakukan, kamu bisa mengurangi risiko kambuhnya saraf kejepit.

Baca Juga: Yoga untuk Saraf Kejepit, Buat Hidup Lebih Menyenangkan!

Apakah Ada Cara Alami Mengurangi Nyeri Saraf Kejepit

Selain pijatan, ada cara lain yang bisa membantu. Kompres hangat dapat melemaskan otot, sementara kompres dingin efektif meredakan peradangan. Tidur dengan posisi nyaman juga penting, begitu pula latihan pernapasan untuk merilekskan tubuh. Cara ini mungkin terlihat sederhana, tapi bisa sangat membantu jika dilakukan rutin.

Cari Solusi Tepat di Surabaya Spine Clinic

Dari pembahasan tadi, jelas kalau tukang urut saraf kejepit bukanlah solusi tunggal. Pijatan memang bisa membuat tubuh lebih rileks dan mengurangi rasa sakit, tapi itu bukan pengobatan utama. Untuk kasus serius, pemeriksaan medis tetap wajib dilakukan.

Kalau kamu atau keluarga lagi menghadapi masalah saraf kejepit, jangan hanya mengandalkan pijat. Gabungkan terapi pendukung dengan pemeriksaan medis yang tepat. Di Surabaya Spine Clinic, kamu bisa mendapatkan pemeriksaan menyeluruh, fisioterapi profesional, dan panduan gaya hidup yang sesuai. Dengan begitu, penanganan saraf kejepit lebih terarah dan aman.

Jangan tunggu sampai gejalanya makin parah. Segera hubungi Surabaya Spine Clinic dan dapatkan solusi tepat untuk kesehatan tulang belakangmu.

Hubungi kami via WhatsApp

Hubungi Email kami

Read other articles & publications:

Beberapa Sebab Saraf Kejepit Dan Cara Mengatasinya

Lebih Lanjut

Keluhan Saraf Kejepit Yang Harus Kamu Pahami Sejak Awal

Lebih Lanjut

Yoga Untuk Saraf Kejepit, Buat Hidup Lebih Menyenangkan!

Lebih Lanjut