Rita Vivera Pane, dr., Sp. KFR

by. Admin
01 July 2019
Rita Vivera Pane, dr., Sp. KFR

Ada salah kaprah pada masyarakat mengenai persepsi datang ke dokter spesialis Bedah Saraf akan selalu disarankan operasi. Pendapat tersebut keliru karena mengapa harus operasi kalau cukup mendapat terapi non operasi saja sudah cukup. Dan sebenarnya prosentasi yang memerlukan tindakan operasi hanyalah kecil saja sekitar 2-3 %. Oleh karena itu di Surabaya Spine Clinic, pasien dengan terapi jauh lebih banyak.

Dalam metode mengobati pasien untuk memperoleh kesembuhan saraf kejepit ada beberapa pendekatan dan untuk menentukan metode terbaik harus berdasarkan hasil pemeriksaan medis dan keluhan pasien. Setelah itu, Dokter akn menyarankan pengobatan dengan metode terbaik yang perlu dijalankan pasien. Jadi, jika anda mendapat saran untuk operasi terencana, satu pertanyaan dari kami Apakah anda sudah mendapat diagnosa yang tepat dan saran metode terbaik bagi anda. Coba crosscheck ke kami!

Tim Surabaya Spine Clinic Siloam juga memiliki Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik yang membantu mengembalikan fungsi tubuh pasien yang menderita gangguan fungsi tubuh atau kecacatan. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh cedera, kecelakaan, ataupun penyakit. Dengan bantuan dokter rehabilitasi medis, pasien diharapkan dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Kondisi yang Ditangani oleh Dokter Rehabilitasi Medis

Ada berbagai macam kondisi yang ditangani oleh dokter rehabilitasi medis. Berikut di antaranya:

  • Pasien yang mengalami kecelakaan dan menderita cedera, sehingga mengalami keterbatasan fungsi tubuh.
  • Pasien yang menjalani perawatan penyakit yang menyebabkan kelemahan anggota gerak tubuh, sehingga sulit untuk bergerak atau bahkan mengalami kelumpuhan, seperti
  • Pasien yang menderita nyeri kronis, seperti artritis, nyeri punggung, dan cedera berulang.
  • Pasien miliki berat badan berlebih, sehingga sulit untuk bergerak atau melakukan kegiatan olahraga.
  • Perubahan fase kehidupan, seperti pascamelahirkan atau menopause, yang memengaruhi kemampuan fisik seseorang.

Macam-macam Terapi yang dilakukan Dokter Rehabilitasi Medis

Ada berbagai macam terapi pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter rehabilitasi medis untuk memulihkan kondisi kesehatan pasien. Jenis terapi yang diberikan, akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing pasien.

Terapi rehabilitasi medis yang diberikan bisa berbentuk:

  • Terapi okupasi
    Terapi okupasi
    merupakan perawatan khusus yang dilakukan dokter rehabilitasi medis untuk membantu pasien dengan keterbatasan fisik, mental, dan kognitif. Dengan terapi okupasi, pasien dapat lebih mandiri dalam menjalani berbagai macam aktivitas sehari-hari.Saat terapi okupasi dilakukan, dokter rehabilitasi medis akan memerhatikan dan menilai kesulitan yang dihadapi pasien dalam melakukan berbagai macam aktivitas. Dari situlah, dokter rehabilitasi medis akan memberikan pelatihan yang sesuai untuk mempermudah pasien dalam melakukan aktivitas tersebut.

    Pada pasien penderita penyakit stroke misalnya, dokter rehabilitasi medis akan membantu dan melatih pasien untuk bisa melakukan berbagai macam aktivitas fisik dengan aman, seperti melatih keseimbangan tubuh, mengajarkan kembali cara mandi, berpakaian, dan berbagai aktivitas lainnya.

    Terapi okupasi tak hanya diberikan kepada penderita penyakit stroke saja, tapi juga pada penderita penyakit artritis, cedera otak, multiple sclerosis, diabetes, cerebral palsy, cedera tulang belakang, anak dengan cacat lahir, hingga autisme.

  • Fisioterapi

    Fisioterapi merupakan perawatan yang dianjurkan atau diberikan dokter rehabilitasi medis dengan tujuan meningkatkan fungsi atau kekuatan sendi dan otot. Dengan melakukan terapi ini, keterbatasan gerak yang dialami pasien dapat teratasi sehingga kemampuan pasien untuk berdiri, berjalan, bergerak, dan menaiki tangga akan menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.Fisioterapi dianjurkan pada pasien yang mengalami cedera, gangguan fisik, pergerakan yang terbatas, mulai dari penderita stroke hingga pasien yang telah menjalani amputasi anggota tubuh tertentu, sehingga perlu beradaptasi dengan alat bantu yang dikenakannya untuk beraktivitas.

  • Terapi bicara

    Dokter rehabilitasi medis akan memberikan terapi bicara pada pasien yang memiliki gangguan bicara dan sulit untuk merangkai kata. Pasien yang menderita gagap biasanya akan disarankan untuk menjalani terapi ini, termasuk para penderita apraksia dan disartria.Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan gangguan bicara, seperti stroke, polip, kelumpuhan pita suara, demensia atau pikun, ADHD, dan autisme, juga biasanya akan dianjurkan untuk menjalani terapi ini.

    Dalam terapi bicara, dokter akan melakukan perawatan sesuai dengan gangguan bicara yang diderita pasien. Latihan yang diberikan dokter rehabilitasi medis berfungsi untuk memperkuat otot-otot di wajah dan tenggorokan, sehingga dapat mengucapkan kata-kata atau berbicara lebih lancar.

  • Rehabilitasi sosial

    Hal ini merupakan bagian dari rehabilitasi medis yang membantu pasien untuk beradaptasi dengan perubahan yang dialami, akibat dari penyakit tertentu, cedera, ataupun kecacatan. Dengan adanya rehabilitasi sosial, pasien dapat kembali membaur atau bersosialisasi dengan masyarakat dengan lebih percaya diri.

Read other articles & publications:

10 Selebriti Indonesia Yang Pernah Menjalani Operasi Tulang Belakang

Lebih Lanjut

Terapi Nyeri Punggung Dengan Shortwave Diathermy

Lebih Lanjut

Ringankan Keluhan Nyeri Dengan Terapi Renang: Solusi Efektif Untuk Saraf Terjepit

Lebih Lanjut